Kebersamaan, rasa saling
memiliki, saling berbagi apalagi saling mengucapkan kata sayang antara orangtua
dan anaknya ternyata tidak selalu hadir di setiap keluarga. Banyak sekali anak
bermasalah disebabkan karena tidak adanya
komunikasi
yang menyenangkan diantara anggota keluarga. Hubungan antar orang dalam
rumah seringkali berlangsung secara kaku, bahkan sekedar menyapa dengan
senyuman menjadi hal yang cukup susah untuk dilakukan. Akibatnya masing-masing
anggota keluarga mencari hubungan sosial ke luar untuk memenuhi kebutuhan berkomunikasi.
Karena setiap orang membutuhkan perhatian dari orang lain.
Kondisi seperti itu akan semakin
buruk ketika ego masing-masing sangat kuat, tidak ada yang mau memulai untuk
mencairkan suasana. Apalagi jika saling menyalahkan tentu akan memperparah
keadaan. Padahal belum tentu ada persoalan serius yang terjadi.
Siapa yang kemudian harus
mengawali untuk melakukan perubahan ?. Semua orang di keluarga mempunyai
kewajiban mencari upaya terbaik menyelamatkan keharmonisan keluarga. Paling mudah
memulai dari diri sendiri tanpa menuntut anggota keluarga yang lain untuk
merubah sikap. Kenapa tidak setiap pagi hari menjelang sapa keluarga
dengan senyum lebar dan tunjukkan kegembiraan. Tidak perlu harus
membuat teh hangat untuk semua orang, walaupun dalam momen tertentu bisa saja
dilakukan.
Berikan suasana baru dari diri
sendiri. Pasti akan terasa aneh untuk pertamakali, berat dan kaku. Namun jika
dilakukan tiap hari pasti keanehan itu akan hilang, kekakuan berubah menjadi
nyaman. Berikutnya, anggota keluarga yang lain akan merasakan hangatnya suasana
dan tanpa terasa semua berubah menjadi lebih baik.
Oleh : M Anantiyo Widodo (Trainer, konsultan dan direktur di REFRESH Training & Consulting Institute
sekaligus konsultan di Temanggung Family Center / lihat profil)